Latihan Daya Tahan Jantung Dan Paru-paru
Daya Tahan yakni keadaan atau kondisi badan yang bisa untuk bekerja dalam waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan sesudah menuntaskan pekerjaan terssebut dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk aktivitas rutin sehari-hari. Yang dimaksud dengan daya tahan jantung dan paru-paru yakni kemampuan Jantung dan kapasitas paru-paru dalam melaksanakan aktifitas kerja dalam waktu usang tanpa mengalami gangguan yang berarti. Daya tahan tersebut sanggup diukur dari kemampuan melaksanakan kiprah yang berat secara terus-menerus yang mengikutsertakan otot-otot besar dalam waktu lama. Jantung, paru-paru, dan sisitem peredaran darah berfungsi secara efisien dalam tempo yang cukup tinggi selama periode waktu tertentu.
Latihan yang sanggup meningkatkan taya tahan jantung dan paru-paru yakni sebagai berikut:
1. Fartlek (Speedplay)
Fartlek atau speedplay yakni sistem latihan endurance yang dimaksudkan untuk membangun, mengembalikan, atau memelihara kondisi badan seseorang. Latihan daya tahan jantung dan paru-paru memakai fartlek sangat baik untuk semua cabang olahraga yang memerlukan daya tahan. Fartlek diciptakan oleh Gosta Holmer seorang dari Swedia, Fartlek jikalau diterjemahkan yakni bermain-main dengan kecepatan artinya latihan fartlek yakni latihan lari dengan kecepatan yang berubah-ubah. Latihan fartlek sebaiknya dilakukan di alam terbuka, dimana ada bukit-bukit, tanah berpasir, semak belukar, selokan-selokan untuk dilompati, tanah rumput, tanah lembek, dan sebagainya, sehingga seorang yang melaksanakan lari fartlek mencicipi semua medan dan sanggup menerapkan kecepatan lari pada lintasan yang berbeda-beda.
2. Interval Trainning
Interval Trainning yakni suatu sitem latihan yang diselingi oleh interval-interval yang berupa masa istirahat. Makara dalam sesi latihan interval trainning seorang atlit melaksanakan latihan berulang-ulang dalam satu sesi latihan dan diselingi istirahat pada setiap periode latihannya. Ada beberapa faktor yang harus dipenuhi dalam menyusun interfal trainning yaitu:
- Lamanya latihan.
- Ulangan (repetition) melaksanakan latihan.
- Beban (intensitas) latihan.
- Masa istirahat (recovery interval) sesudah setiap ulangan dari latihan.
Contoh latihan interfal trainning (kerja pada tingkat aerobik)
- Jarak lari ( contohnya 400 meter)
- Tempo lari (80 detik) - Ulangan lari (10 kali)
- Istirahat (antara 3-5 menit)
- Ulangan (repetition) melaksanakan latihan.
- Beban (intensitas) latihan.
- Masa istirahat (recovery interval) sesudah setiap ulangan dari latihan.
Contoh latihan interfal trainning (kerja pada tingkat aerobik)
- Jarak lari ( contohnya 400 meter)
- Tempo lari (80 detik) - Ulangan lari (10 kali)
- Istirahat (antara 3-5 menit)
Advertisement