Info Terbaru 2022

Macam-Macam Gaya Lompat Tinggi

Macam-Macam Gaya Lompat Tinggi
Macam-Macam Gaya Lompat Tinggi
Lompat tinggi ialah salah satu bab dari cabang olahraga atletik yang mengandalkan pada kekuatan otot perut dan otot kaki untuk melompati atau melewati mistar. Kamu harus bersungguh-sungguh berlatih kalau ingin sanggup melaksanakan lompatan tinggi dengan capaian sasaran ketinggian maksimal.



Dalam melaksanakan olahraga lompat tinggi diperlukan urutan teknik yang benar-benar harus dilakukan secara sedikit demi sedikit semoga mendapat lompatan yang sempurna.
    MACAM-MACAM GAYA LOMPAT TINGGI

    Lompat tinggi merupakan olahraga yang menguji ketrampilan melompat dengan melewati tiang mistar. Tujuan olahraga ini untuk memperoleh lompatan setinggi-tingginya ketika melewati mistar tersebut dengan ketinggian tertentu. Tinggi tiang mistar yang harus dilewati atlet minimal 2,5 meter,sedangkan panjang mistar minimal 3,15 meter.Lompat tinggi dilakukan di arena lapangan atletik.Lompat tinggi dilakukan tanpa bantun alat. Berikut empat jenis gaya lompat tinggi yang Umum dilakukan oleh seorang Atlit Lompat Tinggi:

    1. Gaya Gunting (Scissors)


    Gaya gunting merupakan gaya yang ditemukan oleh Sweney sehingga Gaya gunting disebut juga dengan gaya Sweney. Sebelumnya pada tahun 1880, Sweney menggunakan gaya jongkok, namun lantaran kurang hemat maka Gaya Jongkok diubah menjadi Gaya gunting.

    Gaya Gunting samping (Belanda : Sijschaar) diciptakan oleh michael Sweeney sekitar tahun 1895. Selanjutnya tahun 1896 sweney mengubah gaya jongkok menjadi gaya gunting.

    Cara melaksanakan Gaya Gunting: Mula-mula seorang atlet mengambil awalan dari tengah. Bila Seorang Pelompat pada ketika akan melompat menggunakan kaki kiri sebagai rujukan kemudian menggunakan kaki kanan sebagai ayunan, maka ia mendarat (jatuh) dengan kaki kanan juga.

    2. Gaya Guling sisi (Western Roll)


    Gaya sisi atau samping (westren roll/westren form) diciptakan oleh G. Horin (Amerika) pada tahun 1912. Gaya ini ini tidak dapt berkembang, lantaran terbentur adanya peraturan perlombaan yang berlaku ketika ini. Pada Gaya guling sisi, ketika melewati mistar posisi kepala cenderung lebih rendah dari pinggul, hal ini tidak syah/dis. Oleh alasannya ialah itu gaya ini tidak pernah digunakan dalam perlombaan.

    3. Gaya Guling (Straddle)


    Gaya guling perut (straddle) atau Gaya Stradle ialah gaya dimana ketika tubuh melewati mistar dengan cepat diputar dan dibalikkan, sehingga perilaku tubuh di atas mistar telungkup.

    Cara melaksanakan Gaya Guling: Pelompat mengambil awalan dari samping antara 3, 5, 7, 9 langkah Tergantung ketinggian yang penting ketika mengambil awalan langkahnya ganjil.  Menumpu pada kaki kiri atau kanan, maka ayunan kaki kiri/ kanan kedepan. Setelah kaki ayun itu melewati mistar cepat tubuh dibalikkan, sampai perilaku tubuh diatas mistar telungkup. Pantat usahakan lebih tinggi dari kepala, jadi kepala nunduk. Pada waktu mendarat atau jatuh yang pertama kali kena ialah kaki kanan dan asisten kalau rujukan menggunakan kaki kiri, kemudian bergulingnya yaitu menyusur punggung tangan dan berakhir pada bahu.

    4. Gaya Fosbury Flop 


    Gaya Flop diciptakan oleh Dick (Ricarod) Fosbury, seorang pelompat tinggi dari Amerika. Dalam Olympiade Mexico tahun 1968 dengan gaya tersebut Fosbury berhasil menduduki juara pertama. Mulai ketika itu pula perhatiaan para hebat atletik tertuju pada gaya gres yang unik itu. Dikatakan unik, lantaran ketika melewati mistar posisi tubuh dalam keadaan terlentang dan mendarat dengan bab punggung terlebih dahulu dalam posisi terlentang.

    Cara melaksanakan Gaya Flop:
    • Awalan, harus dilakukan dengan cepat dan menikung/ agak melingkar, dengan langkah untuk awalan tersebut kira – kira 7-9 langkah.
    • Tolakan, Untuk tolakan kaki hampir sama dengan lompat tinggi yang lainya.Yakni, harus berpengaruh dengan pertolongan ayunan kedua tangan untuk membantu mengangkat seluruh badan. Bila kaki tolakan menggunakan kaki kanan, maka tolakan harus dilakukan disebelah kiri mistar. Pada waktu menolak kaki bersamaan dengan kedua tangan keatas disamping kepala, maka tubuh melompat keatas menciptakan putaran 180 derajat dan dilakukan bersama-sama.
    • Sikap tubuh diatas mistar, perilaku tubuh diatas mistar terlentang dengan kedua kaki tergantung lemas, dan dagu agak ditarik ke erat dada dan punggung berada diatas mistar dengan busur melintang.
    • Cara mendarat, mendarat pada karet busa dengan ukuran (5 x 5 meter dengan tinggi 60 cm lebih) dan diatasnya ditutup dengan matras sekitar 10 – 20 cm, dan prtama kali yang mendarat punggung dan bab belakang kepala.
    Baca selengkapnya ...
    Advertisement

    Iklan Sidebar

    Adsense 728x90