Info Terbaru 2022

Tata Cara & Adat Makan Minum Dalam Islam

Tata Cara & Adat Makan Minum Dalam Islam
Tata Cara & Adat Makan Minum Dalam Islam
Adab ialah tata cara atau perilaku dalam hal melaksanakan sebuah amalan atau perbuatan. Adab juga berarti kehalusan atau kebijaksanaan pekerti yang diwujudkan dalam kesopanan. Adab mencakup segala bentuk amalan perbuatan keseharian seseorang, termasuk juga dalam hal makan dan minum. Makan dan minum tentu memakai budbahasa yag harusnya dipenuhi. Sebagai seorang muslim, kita wajib mencontoh Rasulullah Muhammad SAW dalam hal apapun, termasuk dalam hal makan dan minum.
Adab Makan Dalam Islam
a. Adab dan Tata Cara Makan dan Minum Rasulullah Muhammad SAW

Sebagai uswatun hasanah, tentu Rasulullah Muhammad SAW telah mencontohkan banyak hal untuk kita, termasuk dalam hal makan dan minum. 

Tata cara sebelum makan dan minum yang dilakuakan oleh Nabi Muhammad SAW yaitu :
  • Mencuci kedua tangan hingga bersih
  • Berkumur atau mencuci ekspresi sebelum makan
  • Membaca basmallah dan doa sebelum memulai makan, sebagaimana yang telah diperintahkan oleh rasul Muhammad SAW dari hadist yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Aisyah ra, Berikut :
“Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah menyebut asma Allah ta’ala. Dan apabila lupa menyebut asma Allah ta’ala pada awalnya, hendaklah ia mengucapkan bismillahi awwalahu wa akhirahu”. (HR. Abu Dawud).
  • Melafalkan doa yang lazim dibaca sebelum makan ataupun minum ialah :
“Ya Allah, jadikanlah rezeki yang telah Engkau limpahkan kepada rezeki yang berkah, serta jauhkanlah kami dari siksa api neraka.”


b. Adab Ketika Makan dan Minum

Diantara budbahasa ataupun perilaku makan minum ialah :
  • Makan dan minum dalam keadaan duduk.
  • Pada ketika sedang makan hendaklah tidak sambil berkata-kata.
  • Makanlah dengan memakai tangan kanan.
  • Makan dengan tenang, tidak terburu-buru / tergesa-gesa, dan tidak berantakan.
  • Tidak makan sambil berjalan.
  • Tidak makan terlalu banyak, sebagaimana sabda nabi Muhammad SAW berikut yang artinya:
”Tidaklah anak cucu Adam mengisi wadah yang lebih jelek dari perutnya. Sebenarnya beberapa suap saja sudah cukup untuk menegakkan tulang rusuknya. Kalau beliau harus mengisinya, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas”. (HR. Turmudzi, Ibnu Majah, dan Muslim).
  • Ketika sedang makan dan minum hendaknya tak sembari membicarakan hal yang jelek / kotor.
  • Mengambil kuliner atau menu yang erat dan tidak meraih kuliner di daerah yang jauh, sebagai membuktikan qanaah
  • Jika sedang bertamu dan dihidangkan makan, hendaknya tak mengambil kuliner lagi (tambah) kecuali jikalau dipersilahkan oleh tuan rumah atau telah diizinkan sesudah minta izin.
  • Mengambil kuliner hendaknya dimulai dari pinggir dan tak ahsan jikalau mengambilnya dari tengah.
  • Jika ada kuliner yang tak disukai, tak boleh mencela kuliner tersebut dan disunnahkan untuk memuji kuliner tersebut.

c. Adab Setelah Makan dan Minum

Setelah selesai makan atau minum juga masih terdapat adab-adab yang perlu diperhatikan contohnya :
  • Jika makan dan minum telah usai, maka hendanya membaca doa sebagai berikut :

“Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan dan telah mengakibatkan kami sebagai orang Muslim.”
  • Membersihkan tangan dengan mencucinya sebagaimana sabda nabi Muhammad SAW:

”Barangsiapa tertidur sedang di kedua tangannya terdapat bekas gajih, kemudian ketika berdiri pagi beliau menderita suatu penyakit, maka hendaklah beliau tidak mencela melainkan dirinya sendiri”. (Riwayatkan Nasa’i dari Aisyah ra).
  • Membersihkan peralatan makan yang telah digunakan.

Demikian beberapa budbahasa yang perlu diperhatikan dalam makan dan minum. Semoga kita termasuk ke dalam golongan muslim yang senantiasa memperhatikan budbahasa dalam hal apapun tak terkecuali makan dan minum.


Sumber :
Advertisement

Iklan Sidebar

Adsense 728x90